Belakangan virus polio jadi sorotan. Kementerian Kesehatan menyampaikan tiga anak di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dilaporkan menderita lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe 2. Selain itu Kemenkes juga sebutkan ada sembilan kasus positif polio tipe 2 tanpa gejala di Sampang, Jawa Timur.

Penyebaran virus ini biasanya berada di lingkungan tidak bersih dengan sanitasi yang buruk. Lantas apakah virus polio ini masih bisa ditemukan di lingkungan yang tampak bersih denhan santiasi yang baik? Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak/Pediatrician Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A sebut kemungkinan risiko selalu saja ada.

Sehingga, pencegahan tetap harus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan imunisasi lengkap. Sub PIN Polio Menyasar Anak Usia 0 7 Tahun, Ini Dampak jika Terinfeksi Polio Hari Ini Narapidana dan Tahanan Lapas Slawi Cek Kesehatan Hingga Bersih bersih Lingkungan, Ada Apa?

Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat, SOS Gelar Aksi Bersih Bersih di Panti Asuhan dan Panti Jompo Pegawai dan Warga Binaan Lapas Kotapinang Bersih bersih Lingkungan dan Pemeriksaan Kesehatan Kenali Faktor Risiko Penularan Flu Singapura, Salah Satunya Sanitasi Buruk

Bersih Bersih Lingkungan Ponpes, Santri di Bojonegoro Temukan Jasad Bayi Dinkes Ende Lakukan Inspeksi Laik Hygiene Sanitasi Jasa Boga dan Kesehatan Lingkungan di Lapas Ende Cegah Kasus Polio, Dinkes DIY Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

"Risiko tetap ada. Jadi tetap harus diberikan (vaksin) walau higine lingkungan bagus. Sumber air kita bener kok, bukan air tanah," ungkapnya pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan dilansir, Minggu (14/1/2024). Penularan bisa saja ada pada makanan yang dikonsumsi. Misalnya makanan yang dimakan belum terjamin kebersihan dan cara masaknya..

"Ada ayam, sambal, kemangi. Sambel kadang dimasak, kadang mentah. Kemangi, selada mentah, tapu yakin dicuci bersih? Tidak tahu apakah dari tanah perkarangan yang kebetulan terkontaminasi," jelasnya. Oleh karena itu, selain imunisasi lengkap, dr Kanya mengingatkan memasak air dan makanan benar benar matang. "Cuci bersih dan dimasak, benar benar virus mati proses pemasakan. Pasti lebih bersih dan sehat," imbaunya.

Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan ibu adalah ketika membuat popok yang baru saja dipakai. Popok dengan kotoran anak bisa menjadi wadah penularan virus polio. Ia pun menganjurkan saat membuat popok, ditutup atau digulung kemudian letakkan pada tempat terpisah.

'Hati hati petugas pengambil sampah juga berisiko. Misalnya bentuk pup sudah padat, dibuang ke toilet, kemudian baru digulung jauh lebih baik,"pungkasnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *